Salah satu anggota Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) yang diseleksi dan dibina oleh
Yayasan Sinergi Mencerdaskan Tunas Negeri (Simetri) berhasil meraih medali emas
dengan nilai yang merupakan nilai tertinggi ketiga dari total 181 peserta Asian Physics
Olympiad (APhO) yang berasal dari 23 negara/teritorial. Peserta yang sama juga menjadi
peraih nilai tertinggi kedua dari semua peserta di bidang eksperimen dengan nilai terpaut
0,2 poin dari nilai tertinggi. APhO ke-21 diselenggarakan secara daring dari tanggal 17 –
24 Mei 2021. Secara keseluruhan, Indonesia meraih 1 medali emas, 3 medali perak, 1
medali perunggu dan 3 Honorable Mention dengan perincian sebagai berikut
1. Peter Addison Sadhani (SMA Santo Aloysius 1 Bandung): Emas
2. Edward Humianto (SMAK 1 Penabur Jakarta): Perak
3. Joseph Oliver Lim (SMAK 1 Penabur Jakarta): Perak
4. M ‘Anin Nabail ‘Azhiim (MAN 2 Kota Malang): Perak
5. Dean Hartono (SMAK Penabur Bintaro Jaya): Perunggu
6. Mario Alvaro (SMAK Penabur Gading Serpong): Honorable Mention
7. Jonathan Tjandra (SMAK Calvin Jakarta): Honorable Mention
8. Vedhino Bima Aryaputra Ahnaf (SMANU MH Thamrin, Jakarta): Honorable
Mention.
Penyelenggara APhO tahun ini adalah National Taiwan Normal University dengan
dukungan dari Kementerian Pendidikan beserta Kementerian Sains dan Teknologi
Taiwan. Peserta APhO tahun ini adalah Azerbaijan, Hong Kong, Indonesia, Israel, Jepang,
Kazakhstan, Kirgizstan, Macau, Malaysia, Moldova, Mongolia, Rumania, Rusia, Saudi
Arabia, Singapura, Taiwan (2 tim), Tajikistan, Thailand, Uni Emirat Arab, Uzbekistan dan
Vietnam. APhO ke-21 ini merupakan olimpiade tingkat Asia pertama yang
diselenggarakan secara daring. Semua peserta olimpiade dikumpulkan di satu lokasi di
masing-masing negara untuk mengikuti tes dalam pengawasan dua orang yang ditunjuk
oleh penyelenggara Taiwan. Selain itu, peserta juga diawasi secara daring menggunakan
platform Microsoft teams. Pimpinan tim Indonesia adalah Hendra Kwee, Ph.D., Herry
Kwee, Ph.D., Zainul Abidin, Ph.D. dan Jong Anly Tan, Ph.D. .
Proses seleksi tim Indonesia dilakukan dalam tiga tahap yang dilaksanakan secara daring.
Proses pembinaan dan pelatihan dilakukan oleh Yayasan Sinergi Mencerdaskan Tunas
Negeri dan terbuka umum untuk semua siswa Indonesia tanpa dikenakan biaya. Yayasan
Simetri berterima kasih atas dukungan PT Bank Central Asia, Tbk yang menjadi sponsor
Tim Olimpiade Fisika Indonesia tahun ini.